Dana Desa Dihentikan?

by | 8 July 2020

mengelola keuangan desa

Beberapa tahun yang lalu, tepatnya tahun 2017, dalam berbagai diskusi dan saat menyampaikan materi bimbingan teknis Tata Kelola Pemerintahan Desa di berbagai daerah telah saya sampaikan antara lain:

1. Pemerintahan Desa harus kreatif menggali Pendapatan Asli Desa.

2. Dalam penggunaan Dana Desa, Pemerintah Desa harus memperioritaskan pada program pemberdayaan masyarakat.

3. Di bidang pembangunan, Pemerintah Desa harus memperioritaskan pada progran peningkatan sub bidang kesehatan, pendidikan, dan perekonomian masyarakat.

Ketiga hal di atas yang saya sarankan, karena:


1. Program Dana Desa adalah program rezim, artinya bukan tidak mungkin ketika terjadi pergantian rezim, akan berubah pula kebijakan yang sangat bisa mungkin program Dana Desa menjadi tidak diprogramkan lagi

2. Dengan secara kreatif menggali Pendapatan Asli Desa, maka desa akan bisa mandiri dalam mengelola pemerintahannya sebagaimana kewenangan rekognisi dan subsidiaritasnya.

3. Dengan berdayanya masyarakat, maka pemerintah desa cukup menfasilitasi seluruh aktivitas masyarakatnya, karena masyarakat akan bergerak sendiri mengelola aktivitasnya dalam rangka memberdayakan kehidupannya.

4. Dengan meningkatkan kualitas kesehatan, pendidikan, dan ekonomi masyarakat, maka akan berbanding lurus dengan meningkatnya kualitas hidup. Dengan demikian pemerintah di masa yang akan datang cukup menfasilitasi masyarakatnya dalam meningkatkan kualitas kehidupannya.

Sehingga, dalam kurun waktu 5 tahun, pemerintah desa sudah menampakkan kemandirianya dalam menyelenggarakan pemerintahannya dan masyarakat desa juga sudah mulai mampu meningkatkan kualitas kehidupannya.

Apabila program Dana Desa dihentikan pun tidak akan kaget, kuwatir, apalagi takut. Karena Pemerintah Desa dan masyarakatnya sudah menyiapkan diri secara dini.


Pihak-pihak yang resah atau bahkan marah dengan rencana pemerintah menghentikan program Dana Desa itu justru menunjukkan pihak-pihak tersebut dimungkinkan:

1. Tidak memiliki pandangan yang propektif dan wawasan yang luas dalam mengelola desanya.

2. Tidak kreatif menggali Pendapatan Asli Desanya.

3. Dana Desanya banyak digunakan pembangunan infrastruktur yang tak sebanding antara besarnya anggaran dan hasil yang diwujudkan.

4. Dana Desanya banyak dipakai program peningkatan kapasitas yang tidak jelas outputnya.

5. Dana Desanya banyak dibelanjakan untuk barang, jasa, dan modal fiktif.

Oleh sebab itu, saya sepakat saja bila pemerintah menghentikan program Dana Desa, karena yang seharusnya menjadi stimulan tapi malah jadi tumpuhan.

Baca juga:
BLT Dana Desa, Antara Kegaduhan dan Kegagapan

Tag

Berita Terbaru

Dana Desa dan Alokasi Dana Desa, Apa Bedanya?

Dana Desa (DD) dan Alokasi Dana Desa (ADD) seringkali kita temui apabila sedang membahas tentang tata kelola desa. Meski mirip dalam hal nama, Dana Desa berbeda dengan Alokasi Dana Desa. Sebagian orang mungkin memahami bahwa ADD merupakan nominal dari DD yang...

Begini Status Dan Kedudukan Peraturan Di Desa

Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan tidak mengatur secara tegas mengenai peraturan desa atau peraturan yang dikeluarkan oleh kepala desa atau yang setingkat dan di mana peraturan tersebut dundangkan.Meski UU 12/2011 tidak...

Pentingnya Keterlibatan Warga Dalam Perencanaan Pembangunan Desa

Perencanaan dan penganggaran desa adalah proses yang saling terkait dan keduanya tidak bisa dipisahkan satu sama lain. Proses perencanaan penganggaran desa harus berlandaskan pada UU Desa Nomor 6 Tahun 2014, yang pengaturan lebih lanjutnya diatur melalui Peraturan...

Pengurus BUMDes Harus Sarjana? Benarkah?

Dalam rangka meningkatkan perekonomian desa, meningkatkan pendapatan asli desa, pengelolaan potensi desa yang sesuai kebutuhan masyarakat, dan sebagai tulang punggung pertumbuhan dan pemerataan ekonomi desa, apakah pengurus BUMDes harus sarjana?Badan Usaha Milik Desa...

Berita Terkait

Share This
×

Selamat Datang!

Klik salah satu dari customer services kami untuk chat via WhatsApp atau kirim email ke cs@simpeldesa.com

× Hubungi Customer Service

Daftar untuk penggunaan sistem ini berbayar, klik setuju jika Anda bersedia.

SETUJU